Puisi



Perjalanan Metropolitan



Bogor dan Jakarta
Setiap pagi dilalui sesak
Peron-peron berjajar orang-orang yang akan melanjutkan hidup
Pergi meminta doa dengan langkah penuh pengharapan

Sepagi ini mereka menggantungkan ingin pada langit
Gerbong-gerbong penuh sesak ke kota Metropolitan
Hari ini mungkin saja lebih baik
Asal pulang nanti ada bingkisan untuk yang terkasih

Siang hari gerbong sedikit lengang
Tak jarang mereka duduk berjarak mengistirahatkan pikiran penat
Ada yang tak ingin cepat-cepat sampai rumah sesiang ini
Sebab takut mengecewakan yang sabar menunggunya di rumah

Sore menjelang malam tubuh-tubuh kelelahan
Para pencari kerja terpaksa pulang dengan bekal kosong
tertatih namun berusaha semangat
Sebab Metropolitan tidak seramah wajah-wajah dalam layar kaca
Harapan digantungkan lagi pada langit seperti kemarin
Semoga esok doanya diaminkan

Adeline Kinanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Pacar Seorang Seniman

Resensi Buku: Garis Waktu

Resensi Buku: Langit Merbabu