Resensi: Dan Datanglah Malam


gramedia.com
Identitas Buku
Judul buku: Dan Datanglah Malam
Penulis: Dewi Ria Utari
Desain dan Ilustrasi: Yulian Ardhi
Editor: Hetih Rusli
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan pertama: Maret 2018
Jumlah halaman: 112 halaman
Ukuran buku: 20 cm
Harga buku: Rp.50.000

Ulasan



“Malam tak hanya mengantarkan kantuk yang akan membawa kita pada mimpi-mimpi yang membuai. Malam sering kali mengantarkan mereka yang hidup di kegelapan, dalam bayang-bayang yang selama ini kita abaikan, sosok-sosok yang menghuni mimpi buruk kita.”

Buku ini merupakan buku ke lima milik Dewi Ria Utari “DRU” dan berkolaborasi dengan Yulian Ardhi sebagai ilustrasi puisinya. Puisi-puisi dalam buku ini terdiri dari 50 puisi dan prosa serta ilustrasi-ilustrasi yang memiliki kesan misterius. Buku ini memiliki puisi-puisi yang bisa dikatakan horror, misterius, gelap tetapi tetap memiliki sisi lembut. Diksi yang dipilih Mbak DRU masih mudah dimengerti, tentunya ada makna-makna tersembunyi dalam tiap baitnya. Jelasnya, saat membaca puisi dalam buku ini ada keindahan sekaligus mistis di dalam kata-katanya.
Salah satu puisi yang menurut saya cukup menggambarkan isi buku ini

“Dan datanglah malam
Ketika kau tak lagi mampu bersuara
mendapati cermin di depanmu
memantulkan dia yang bukan dirimu
dia yang ingin menjadi bagian dalam dirimu”

Makna dalam puisi ini dapat bermacam-macam menurut saya, puisi ini dapat bermakna sesuatu yang menyeramkan bisa juga menyedihkan tergantung perasaan seperti apa saat membaca buku ini. Pesan yang digambarkan kurang lebih seperti seseorang yang menyadari bahwa di dalam cermin terdapat sosok lain yang selama ini tidak terlihat. Namun, dalam sudut pandang lain dapat digambarkan seperti seseorang yang melihat pantulan dirinya di masa lalu, ingatan-ingatan yang senang muncul saat malam.
Dari salah satu puisi itu dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang tidak terlihat tak selalu menyeramkan, terkadang ia menjelma menjadi sesuatu yang menyedihkan.
Selebihnya baik puisi maupun prosa yang dituangkan dalam buku ini tetap sederhana dan tidak memiliki istilah sulit. Mbak DRU hanya bermain dalam menyusun kalimat sehingga pembacanya akan ikut menerka-nerka maksud dari tulisannya. Tidak lupa dengan ilustrasi yang menemani puisi-puisi dalam buku ini sukses menjadikan perpaduan yang mistis secara bersamaan. Buku terbaru karya Mbak DRU ini sangat direkomendasikan bagi kalian yang ingin merasakan sensasi berbeda saat membaca sebuah kumpulan puisi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: Pacar Seorang Seniman

Resensi Buku: Garis Waktu

Resensi Buku: Langit Merbabu